Rabu, 21 Juli 2010

.me.

Jujur saya ga tau harus nulis apa. Blog ini saya buat karna ulah tetangga sebelah yang berhasil ngomporin saya (intip: tetangga sebelah). Kalo soal menarikan badan, saya punya pengalaman, tapi kalo soal menarikan jemari, hasilnya ga akan selentik tulisannya. Semua kata yang saya hasilkan masih bugil dan straight to the point. Maklum, saya ga pinter basa-basi. Mungkin lain kali saya harus punya waktu belajar khusus darinya.

Baiklah .. saya mulai dengan sedikit perkenalan tentang saya karna hanya itu yang baru ada di benak saya sekarang. Nama saya NOVIKA TRISKY HARDIKA. Orang-orang terdekat saya biasa mencatut nama saya menjadi "Vika". Saya penggemar warna ungu dan pecinta binatang (buaya darat tidak termasuk). Untuk melihat prediksi sifat penggemar warna ungu, intip jendela saya di sini.

Saya dilahirkan di tengah keluarga yang super demokratis dengan orang tua yang berasal dari desa tapi sangat open-minded terhadap hal-hal baru yang positif. Mereka mengenalkan anak-anaknya pada "bebas bergaul" bukan "pergaulan bebas". Satu hal yang mereka tanamkan terhadap kami sejak kecil yaitu "apa yang kau tanam, maka itu kelak yang kau petik". Dengan kata lain, mereka membebaskan kami untuk melakukan apapun, bergaul dengan siapapun, pergi ke manapun tapi dengan satu syarat bahwa hanya kamilah yang akan menanggung akibat jika kami berbuat sesuatu yang melanggar.

Saya anak ketiga dari empat bersaudara. Kedua kakak saya perempuan, mereka terlahir kembar. Selisih waktu lahir mereka hanya lima menit, sedangkan selisih waktu lahir mereka dengan saya terpaut lima tahun dan delapan hari. Orang bilang mereka sangat mirip, tapi buat saya mereka sangat beda. Mungkin karna dua puluh tahun yang saya habiskan dengan mereka, membuat saya tau setiap detil dari masing-masing mereka. Dulu kami sering bertengkar tapi saya tak pernah kalah karna ada papah dan ibu yg siap membantu saya. Ga adil memang. Hehe. Tapi setelah tujuh belas tahun, semua berubah. Adik laki-laki saya lahir tepat saat saya baru memulai tahun kesebelas saya mengenyam bangku pendidikan formal. Aneh memang. Dia lahir normal saat ibu berusia rentan untuk sebuah proses melahirkan, beliau berkepala emapt waktu itu. Saya ingat betul setiap menit saat ibu berjuang melahirkan adik saya karna pada waktu itu saya berada tepat di sisi kiri ibu saya, meskipun perawat menyuruh saya keluar, dan papah di sisi ibu yang lain. Satu hal yang menggambarkan kejadian waktu itu. MENAKJUBKAN! Mungkin lain kali pengalaman saya ini akan saya aksarakan di blog ini.

Saya lahir, besar, sekolah, dan kuliah di Solo, the Spirit of Java. Dalam hal pendidikan, prestasi saya tidak menonjol. Begitu juga dalam hal-hal yang lain. Saya tidak berbakat dalam bidang apapun. Seni, olahraga, musik, ga ada satu pun yg saya hebati. Tapi sekarang saya sedang gandrung sama sepeda lipat, blajar masak, dan mencoba menjadi musisi amatiran. Untungnya saya dikelilingi orang-orang yang mendukung dan membantu semua kegiatan saya itu. Keluarga dan teman-teman terutama.

mmm .. apa lagi ya?

Oh ya. Saya punya banyak sahabat. Mereka teman-teman sekolah saya (SMP, SMA, kuliah). Sahabat saya di SMP dulu tergabung dalam sebuah CLONIND, asalnya dari huruf depan kami (Cintani, Lia, Opie, Novika, Ika, Nafisa, Dewi). Kami bertujuh, layaknya warna pelangi. Tapi sekarang pada sibuk sendiri-sendiri jadi jarang ketemu. Skarang teman-teman SMP yg masih bisa diajak menghabiskan waktu ada Dody, Bitbit, Arga, Yusuf, dan Lia. Kami suka meneriaki mic dan layar karaoke, melantunkan lagu yg ada di play list hp kami. Haha

Sahabat saya waktu SMA terdiri dari dua kelompok (kayak nyebutin klasifikasi apaan aja). Gerombolan pertama ada Ayud, Dian, Nina, dan Ayu. Gerombolan kedua ada Diva (Bebek), Faat (Singo), Zesa (Zzzt), dan Elita (Sodox). Di antara mereka, cuma saya yang ga punya nama julukan.

Yang terakhir, sahabat dari tempat kuliah. Mereka bidadari Sasing yg mengajarkan saya banyak hal. Ikha, Cindy, Ata, Beka, Anita, Rini, Farida, dan Chandra. Mereka super seru !

Suatu saat saya ingin kerja di luar Solo, tapi kadang berpikir Solo yang sekarang sayang untuk ditinggalkan. Apalagi mengingat semua teman dan keluarga saya tinggal di sini. Entahlah. Biar waktu yang menjawab.

Sementara itu dulu yang bisa saya tulis. Mata udah ga sanggup lagi beradu pandang dengan layar laptop. Semoga tulisan awal saya ini bisa menjadi perkenalan.

1 komentar:

  1. saya interupsi!

    terimakasih karena anda telah mempromosikan tiket pentas tarian jemari saya di postingan yang ini. hahaha

    keep writing!
    aku akan senantiasa mengintip halaman ungu ini :D

    BalasHapus